Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 2
Gelombang : 23 & 24
Tanggal : 17 Januari 2022
Tema : Menjadikan Menulis Sebagai Passion
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
Moderaot : Halwiyah
Bismillahirrahmaanirrahiim,
”Semangat mengapai Ridho Allah dengan berbagi dan silahturahmi”
Dimulai dari kutipan motto dari narasumber hebat pada kesempatan kali ini. Malam ini merupakan malam ke dua Pelatihan belajar menulis PGRI dengan tema “Menjadikan Menulis Sebagai Passion”. Bersana Narasumber yang luar biasa,beliau adalah lokomotor dari serangkaian gerbongnya buku-buku antologi beliau adalah Ibu Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd. atau dikenal dengan Bunda Kanjeng.
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT beliau menyapa semua peserta yang memiliki niat belajar yang kuat untuk menjadi seorang penulis.
Mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan:
1. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir.
2. Profesi menulis hingga saat ini dipandang sebagai salah satu pekerjaan yang sangat dihormati secara sosial.
Kendala dan hambatan yang terjadi dalam menulis:
1. Merasa tidak berbakat
2. Tidak memiliki waktu
3. Tidak memiliki ide
4. Tidak mau dkritik
5. Tidak suka menulis
Mulailah menulis dengan beberapa pertanyaan, Misalnya:
1. Mengapa kita menulis
2. Bagaimana cara kita menulis
3. Kapan mulai menulis
Jadikan salah satu hadist ini menjadi motivasi kita untuk menulis:
“Khoirunnas anfa’uhum linna” (sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain)
Bagaimana cara menjadi seorang penulis yang baik:
1. Read, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu banyak membaca, baik buku yang bersifat umum, maupun yang spesifik.
2. Discuss, hal ini penting karena ide dan gagasan muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Jika diperlukan milikilah mentor yang tepat.
3. Look & fell, baik secara langsung ataupun yang kita lihat dan baca di media
4. Socialize, berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Writing Preparation
1. Menggali dan menemukan gagasan / ide
2. Menentukan tujuan, Genre dan Segmen Pembaca
3. Menentukan Topik
4. Membuat Outline
5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
Menggali dan menemukan gagasan / ide
Pada tahapan ini bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi maupun kaian pustaka. Untuk memudahkan dalam penemuan ide yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.
Menentukan tujuan, Genre dan Segmen Pembaca
Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Setelah itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan harus marketable.
Menentukan Topik
Setelah melakukan kedua tahapan di atas dilanjutkan dengan menentukan Topik dari tulisan yang akan dibuat. Misalnya tujuan kita menulis memberikan informasi tentang kearah pendidikan. Genrenya dalah tulisan populer. Jika sasarannya adalah guru, bisa kita ambil topik “Menjadi Guru yang Menyenangkan”
Membuat Outline
Outline merupakan kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menuliskan garis besarnya saja. Dengan memperhatikan kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan dan penekanan.
Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya persfektif dan referensi. Selain itu juga akan semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan dalam tulisan. Bahan bacaan harus menyesuaikan dengan topik tulisan.
Setelah naskah tulisan sudah selesai,
Tahapan yang harus dilakukan hingga terbitnya buku adalah:
Editing:
-. Membaca ulang,
-. menyempurnakan draf
Revising
-. Merubah bagian naskah jika diperlukan
-. Melengkapi naskah
-. Mengevaluasi naskah untuk menihilkan kesalahan tulisan.
Publishing
-. Pengiriman naskah
-. Pracetak(perwajahan buku, tata letak, ISBN, froof reading)
-. Pencetakan
-. Promosi dan distribusi
Menulis itu harus sabar, sebagai penulis pemula ketekunan itu yang paling utama. Tulis semampu kita terlebih dahulu, tulisan yang ringa-ringan bagi kita, jangan berfikir untuk harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.
Ketika kita hadir di dunia kita adalah “pemenang”. Sudah diberi talenta dan akal sehat, kita tinggal mengasah dan melejitkan potensi tersebut. Menulis buku adalah pekerjaan mulia. Jadikan menulis sebagai passion. Jangan pernah takut tulisan jelen atau tidak ada pembacanya.
Tetap berada dalam komunitas literasi. Ikutlah menulis bersama pada buku antologi sebagai jembatan untuk menjadi penulis buku solo.
Demikian closing statement bunda Kanjeng pada pertemuan ini.
Alhamdulillahirabbil’alaamiin…
Salam_literasi
Salam_blogger
Komentar
Posting Komentar