Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 7
Gelombang : 23 & 24
Tanggal : 31 Januari 2022
Tema : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit
Moderaot : Aam Nurhasanah
Bismillahirrahmaanirrahiim,
“Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat Melakukannya” – Walt Disney
Motto tersebut di atas sebagai gambaran untuk pertemuan kali ini. Bermimpi buku-buku kita terpajang di rak-rak buku Gramedia, masya allah impian saya bangettt...!!!
Malam ini merupakan pertemuan ke-7 dari kelas belajar menulis naungan Om Jay. Dibersamai narasumber yang luar biasa Prof. Richardus Eko Indrajit atau yang dikenal dengan nama sebutan Prof. Ekoji dengan moderator hebat kita bu Aam Nurhasanah. Sekilas menyimak CV Narsum kita malam ini; Prof. Dr.Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., MA., Mphil., M.Si. lahir di Jakarta, 24 Januari 1969, beliau seorang tokok pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita.
Narasumber yang aktif diberbagai seminar, lokakarya dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Beliau tercatat sebagai salah satu anggota pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi.
Bagaimana caranya buku bisa tembus penerbit mayor, bisa nangkring di toko-toko buku besar seperti Gramedia, mari simak cerita dari Prof. Ekoji berikut ini:
Prof. Ekoji mulai menulis buku sejak tahun 1999, karena desakan mahasiswa yang tidak sanggup untuk membeli buku terbitan luar negeri yang mahal harganya. Karena sulitnya menemukan ide saat itu dunia internet tidak semudah sekarang, ide menulis diambil dari buku-buku IT yang berbahasa Inggris. Setiap menemukan bagian yang menarik, beliau ringkas isinya satu artikel menjelaskan mengenai satu gambar diagram dalam 3-5 halaman.
Setelah kurang lebih 3 bulan terkumpul 50 diagram atau 50 artikel. Kemudian dirangkum menjadi satu buku bunga rampai (campuran artikel seputar IT) dan mengirimkannya ke Gramedia (Penerbit Mayor), Eh..luar biasa, buku tersebut diborong banyak orang terutama mahasiswa dan sampai terbitan yang ke 3 kalinya. Setelah tulisan tersebut laris dikhalayak, begitu banyaklah panggilan dari sana sini untuk mengisi seminar. Prof. Ekoji dapat keliling Indonesia secara gratis dari undangan tersebut.
Akhirnya semenjak 2000 beliau konsisten menulis buku. Dalam satu tahun bisa menerbitkan 2-3 buku. Setelah buku Prof. Eko diterbitkan oleh Elexmedia Komputindo, beliau mencoba ke penerbit lain. Ternyata penerbit Andi Yogyakarta tertarik pula untuk menerbitkannya. Buku dengan judul E-Government publikasi penerbit Andi, menjadi salah satu yang sangat populer hingga saat ini.
Satu peristiwa yang sangat menginspirasi beliau untuk menyusun buku bersama guru-guru adalah disaat masa pandemic ini. Yaitu saat beliau menjadi asesor di Universitas Ahmad Dahlan. Beliau bertemu dengan mahasiswa pintar dan kritis bernama Ardiansyah yang saat itu sedang ketagihan menjadi praktisi open source, yaitu software-software gratis yang berkembang sebagai bentuk protes dari komunitas programmer dunia atas dominasi Microsoft yang harus berbayar mahal.
Sdr. Ardiansyah bercerita bahwa dia memiliki teman sekitar 20 orang, mereka merupakan ahli di satu software open source karena sering menggunakannya. Apabila Indonesia mengetahui software gratis ini, akan majalah negara kita. Mendengar hal tersebut, muncullah ide gila yaitu, “saya menyuruh mereka untuk membuat masing-masing satu buku sesuai keahlian mereka, kemudian saya edit dan meminta sebuah perusahaan untuk menerbitkannya”. Ujar Prof.Ekoji
Kadarullah semua tulisan tersebut (kurang lebih 25 buah buku) berhasil diterbitkan. Rektor dan mahasiswa UAD terkejut, dunia persilatan heboh dengan berhasilnya mahasiswa UAD menerbitkan buku bersama Prof. Ekojit. Sejak saat itu beliau semakin ketagihan untuk menulis yang sungguh sangat besar manfaatnya.
Selain Elexmedia Komputindo dan penerbit Andi, beliau juga menulis di penerbit Grasindo dan lain sebagainya. Beliau juga berduet menerbitkan buku bersama ayah beliau, sehingga melahirkan buku-buku fenomenal seperti : Supply Chain Management, Manajemen Persediaan, Manajemen Outsourcing, Manajemen e-procurement dan business process reengineering. Selain itu kecintaan beliau bersama ayanda terhadap perguruan tinggi juga membuahkan dua buku yaitu, Managemen Perguruan Tinggi Modern dan Welath Management bagi Perguruan Tinggi di Indonesia.
Bagaimanakah kriteria sebuah tulisan untuk dapat diterbitkan pada penerbit mayor?
Yang harus diperhatikan adalah dua hal utama, yaitu konten (judul yang menarik) yang sedang menjadi perbincangan. Dan Penulis yang dikenal (karena memiliki track record bukunya laku di pasaran).
Tips agar dapat menerbitkan buku dalam waktu dua Minggu menurut Prof. Ekoji:
1. Kunjungilah ekoji Channel, kemudian carilah konten atau tema yang menarik menurut anda.
2. Tulislah apapun yang saya katakan dalam channel youtobe tersebut ke dalam bentuk tulisan.
3. Strukturkan pembahasan tersebut dalam bentuk 5W1H.
What : Apa Judulnya
Why : mengapa judul tersebut penting untuk di tulis
Who : Siapa yang memebutuhkannya
Where : dimana judul tersebut dapat diimplementasikan
When : Kapan menerapkannya dan
Who : Bagaimana mengimplementasikannya.
4. Buat Drafnya tulisan
5. Perkaya pembahasan dengan menambahkan kontennya dari sumber-sumber referensi lain.
6. Kerjakan dalam waktu 2-4 minggu
Setelah selesai jadi buku (minimal 100 halaman), tulisan ini diserahkan ke penerbit Andi Yogyakarta.
7. Kemudian tulisan tersebut akan ditelaah oleh penerbit dalam waktu kurang lebih 1-2 bulan. kemudian penulis akan mendapatkan informasi mengenai bukunya diputuskan untuk diterbitkan dengan revisi minor atau revisi mayor. Akan dipublikasi dalam bentuk fisik atau elektronik.
Demikian materi kita pada malam ini, sebagai penutup Prof. Ekoji mengajak peserta kelas menulis untuk menulis bersama beliau dengan tema Februari Romantis. Kerennnn….
Alhamdulillahirabbi’alaamiin…
Komentar
Posting Komentar