Konsep Buku Non Fiksi
Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 15
Gelombang : 23 & 24
Tanggal : 18 Februari 2022
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Moderator : Dail Ma’ruf
Bismillahirrahmaanirrahiim,
“Menulislah!! karena dengan menulis, kita berteriak pada dunia bahwa kita ada ”.
Malam ini merupakan pertemuan ke-15 di WAG pelatihan belajar menulis. Terus memacu semangat yang kadang timbul tenggelam seperti sinyal internet. Itulah yang saya rasakan saat ini, dengan harus membersamai orang tua yang sedang sakit, namun Alhamdulillah semangat ini masih terus berkobar, untuk belajar agar bisa menjadi seorang penulis.
Malam ini dibersamai dengan bunda hebat dengan segudang ide, suka berinovasi dan berbagi ke sesama, beliau adalah ibu Musiin, M.Pd. Beliau lahir di Kota Tahu Takwa Kediri, merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.
Tiga Pola Penulisan Buku Non Fiksi
1. Pola Hirarki yaitu buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke yang sulit, atau dari yang sederhana ke yang sulit. Contoh: buku pelajaran.
2. Pola Proseduran yaitu buku yang disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan.
3. Pola Klaster yaitu buku disusun secara poin per poin atau butir per butir, pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar babnya sertara. Contoh: buku-buku motivasi, buku-buku pengetahuan umum dan lain-lain.
Lima Proses Penulis Buku
1. Langkah Pertama: Pratulis
Kegiatan dalam pra tulis ini kita harus menyiapkan:
-. Menemukan tema tulisan
-. Menemukan ide
-. Merancang jenis tulisan
-. Mengumpulkan bahan tulisan
-. Bertukar pikiran
-. Menyusun daftar
-. Meriset
-. Membuat maid mapping
-Menyusun draf atau kerangka tulisan
Langkah pramenulis tersebut diatas menjadi dasar terhadap sebuah tulisan yang mau dtulis, maka dari itu sudah seharusnya menyusun langkah demi langkah dari tahapan tersebut harus disiapkan.
Menentuakan tema merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan, tema dalam tulisan non fiksi itu bisa berupa tema pendidikan, tema motivasi, tema parenting dan lain sebagainya. Untuk menentukan sebuah tema dapat diperoleh dari:
• Pengalaman pribadi
• Pengalaman orang lain
• Berita di media masa
• Status facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
• Imajinasi
• Mengamati lingkungan
• Perenungan
• Membaca buku
Tahap Membuat Kerangka
Berikut contoh tahapan pembuatan kerangka dalam sebuah tulisan non fiksi:
Bab 1. Penggunaan Internet Di Indonesia
A..Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi dalam Berinternet
Bab 2 Media Sosial
A. Media sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
Bab 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
Manfaat
F. Penerapan Literasi Digital pada Lintas Generasi
G. Kewargaan Digital
Bab 4 Ekosotem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
Bab 5 Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Di Indonesia
A. Perkembangan Gerakan Literasi Dgital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet
Berikut Anatomi Buku
Halaman Judul
Halaman Persembahan (Opsional)
Halaman Kata Pengantar (Opsional, minta kepada tokoh berpengaruh)
Halaman Prakata
Halaman Ucapan Terima Kasih (Opsional)
Halaman Daftar Isi
Bagian Bab
Halaman Lampiran (Opsional)
Halaman Glosarium
Halaman Daftar Pustaka
Halaman Indeks
Halaman Tentang Penulis
2. Langkah Kedua: Menulis Draf
Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
Tidak nementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
3. Langkah Ketiga: Merevisi Draf
Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
Memeriksa gambarn besar dari naskah
4. Langkah Keempat: Menyuntung Naskah (KBBI dan PEUBI)
Langkah ini adalah memperhatikan ejaan, tata bahasa, diksi, datadan fakta sampai kepada legalitas dan norma.
Hambatan-hambatan dalam menulis
-. Hambatan waktu
-. Hambatan kreativitas
-. Hambatan teknis
-. Hambatan tujuan
-. Hambatan psikologis
Bagaimana cara mengatasinya?
• Banyak membaca
• Mencari inspirasi di lingkungan sekita, orang sekitar atau terkait dengan narasumber
• Disiplin menulis setiap hari
•Pergi ke tempat yang kita senangi, ini akan menjadi mood booster untuk menulis dan mendapatkan ide menulis.
5. Langkah Kelima: Terbitkan
Setelah dilakukan langkah demi langkah dalam menulis, dan setelah tulisan sudah siap dibukukan langkah terakhir adalah menerbitkan buku yang sudah ditulis ke penerbit.
Komentar
Posting Komentar