Mengenal Penerbit Indie
Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 17
Gelombang : 23 & 24
Tanggal : 23 Februari 2022
Tema : Mengenal Penerbit Indie
Narasumber : Mukminin, S.Pd.,M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Bismillahirrahmaanirrahiim,
“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat kelak”. (Ali Bin Abi Thalib)
Kalimat motivasi tersebut diatas merupakan motivasi bijak yang mengharuskan kita untuk berkarya melalui sebuah tulisan. Melalui karya berupa tulisan tersebut yang memberikan bermanfaat buat orang lain, Insya Allah fahalanya juga terus mengalir di akhirat kelak, sampai kita meninggal dunia sekalipun.
Malam ini dibersamai oleh narasumber luar biasa, menulis diusia beliau 55 tahun, semangat beliau yang luar biasa untuk berbagi melalui tulisan patut kita teladani. Beliau adalah Bapak Mukminin, S.Pd.,M.M. beliau biasa dengan sebutan Cak Inin, lahir di Jombang, 6 Juli 1965.
Materi malam ini keren sangat membantu peserta pelatihan menulis ini untuk menerbitkan buku-buku mereka, judul materi yaitu Mengenal Penerbit Indie. Mari kita simak paparan dari Cak ini berikut ini:
Lima Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.
1. Prawriting
a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan harus peka terhadap sekitar (Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadinya sebuah tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai membuat Draf ( outline buku/daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai draf yang telah disusun tadi.
Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai (passion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel, buku pendidikan, buku motivasi dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, serta naskah mana yang perlu ditambahkan.
4. Editting/Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk kepada tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk ke penerbit. Harus mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
5. Publikasi
Tahapan selanjutnya yaitu publikasi atau tahapan penerbitan buku. Dilakukan jika tulisan yang berupa naskah buku sudah dibuat dan diyakini sudah selesai.
Perbedaan Peberbit Mayor dan Penerbit Indie adalah:
1. Jumlah Cetakan
Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Whatsapp grup dan lain-lain.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
Penerbit mayor :
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
Penerbit indie :
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Penerbit Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
Penerbit mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet (bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
Penerbit mayor :
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
Penerbit indie :
Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
Penerbit mayor :
kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
Penerbit indie :
Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat facebook, Instagram, Whatsapp grup, Twitter, status, dan lain-lain.
6. Biaya penerbitan
Penerbit mayor :
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
Penerbit indie :
Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.
Penerbit Kamila Press melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, lay out, dan design cover buku dengan harga terjangkau.
Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, isi naskah, daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya dan Sinopsis
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, Calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke whatsapp Caik Inin atau email gusmukminin@gmail.com
Komentar
Posting Komentar